Wednesday, July 8, 2015

Penukaran uang baru bank untuk lebaran

Fenomena dan tradisi lebaran hari raya islam idul fitri ada berbagai macam, dari mudik pulang ke kampung halaman menengok keluarga bercengkrama dengan keluarga yang lama tidak bertemu, masakan masakan tradisional khas lebaran, lontong opor, kupat, lopis, dsb.
Tidak hanya itu, lebaran identik dengan sesuatu yang baru, karena arti kata "fitri" itu bersih/suci, arti itu adalah bagaimana cara orang secara batiniah membersihkan dosa dosa, memperbaiki perilaku, tidak lupa sandang pun harus begitu. Sedekah, zakat, fitrah wajib dari tanggungan 2,5% pun harus dikeluarkan, entah darimana tradisi uang baru dan siapa yang memulai pun tidak ada yang tahu, lembaga keuangan akhirnya harus menyediakannya, dengan jumlah yang terbatas tiap lembaga keuangan, terkadang orang yang akan menukar uang baru tidak mendapatkannya, para peminat atau pencaripun semakin banyak, tidak sedikit fenomena ini dijadikan penghasilan bagi pelaku bisnis, para pelaku disini memposisikan dirinya sebagai penyedia jasa, bukan memperjualbelikan uang, tiap pelaku berbeda beda akad jual belinya, ada yang meminta jasa per nominal penukaran, disinipun kita harus jeli ketika kita diposisi pembeli, yang perlu dicermati akad pertama kali, agar tidak ada yang merasa saling dirugikan, kemudian jumlah jasanya, kedua belah pihak harus sepakat, jangan asal percaya juga jika satu bendel itu jumlahnya pasti 100 lembar, banyak kecurangan disini, pelaku memang sudah mengetahui perilaku pembeli jasa, pembeli tidak akan mengecek, apalagi jika transaksi dilakukan dipinggir jalan atau di lampu merah, ada juga yang menyisipkannya uang palsu.

No comments: